Monday, May 18, 2009

Proaktif Rakyat

Surat Pembaca Kompas Jateng 18/5/09

Hasil rekapitulasi akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) hasil dari pemilihan Legislatif sejumlah 49,6 Juta Orang Tak Memilih (29,01 persen) dari jumlah pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap
Berbagai tudingan dari ketidakmutkhiran data KPU dan berbagai persoalan yang mengiringinya sehingga angka golput tinggi dalam pileg 2009. Menjadikan bentuk penyadaran bahwa rakyat perlu proaktif dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Oleh karena itu berbagai pesan melalui SMS, iklan di media cetak dan elektronik agar rakyat aktif dalam menctatkan diri sebagai pemilih dalam pemilihan Presiden (Pilpres) bentuk dari koreksi yang positif. Sebab tanpa gerakan, ajakan dan kesungguhan dalam berpartisipasi dalam memilih pemimpin bangsa menjadikan kecacatan dalam proses demokrasi yang mengutakan kepanetingan rakyat.
Sangat ditunggu partisipasi rakyat dalam pilpres 2009. Sehingga legitimasi Presiden RI 2009-2014 dapat dipertanggungjawabkan. Sebab rakyat sudah menjatuhkan pilihan yang sesungguhnya. Rakyat memang harus proaktif menjadi pemilih, penjaga, mengamankan dan mengawal proses demokrasi lima tahunan ini menjadi semakin berkualitas.


FX Triyas Hadi Prihantoro
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta

Wednesday, May 13, 2009

KPK tanpa Antasari ?

Surat Pembaca, Kompas Jateng 14/5/09

Minggu -minggu terakhir ini, kasus ditangkap dan dipenjarakannya Antasari Ashar menjadi berita utama media. Pengungkapkan kasus pembunuhan tingkat tinggi yang diduga melibatkan berbagai tokoh dan Ketua komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tidak dimungkiri bahwa nama Antasri langsung anjlok ke titik nadir berkenaan diduga sebagai dalang pembunuhan terhadap Nasrudin. Padahal dua tahun terakhir nama Antasri sangat tersohor atas kepemimpinanya di KPK. Sosok yang sangat jeli, lugas, tegas dan tanpa kompromi dalam memberantas korupsi di negeri ini.
Antasari identik dengan KPK. Figur yang sudah menjadi citra positif dan menjadi acuan bagi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Sayangnya nila setitik rusak susu sebelanga.
Lalu bagaimanakah citra KPK selanjutnya tanpa Antasari? Inilah yang selalu menjadi pemikiran masyarakat pada umumnya. Masih mampukan KPK menjalankan fungsi dan tugasnya secara prima?
Kepemimpinan bersama sudah menjadi keputusan. Namun pengungkapan , ketegasan dan kelanjutan berbagai kasus yang masih menumpuk sangat diharapkan masyarakat agar seger dituntaskan pula.
Masyarakat akan selalu mendukung segala upaya dalam menuntaskan bahya korupsi di negeri ini.

FX Triyas Hadi Prihantoro
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta