Friday, June 26, 2009

Selamat Ulang Tahun "Kompas"

Surat Pembaca Kompas Jateng 27 Juni 2009

Menginjak usia ke-44 tahun menjadikan refleski bahwa kemapanan selalu tidak lepas dari berbagai ujian. Bahwa tidak mudah dalam mengarungi ketatnya pasang surutnya permediaan (koran) di tanah air. Pasang surut dan terpaan cobaan pernah dirasakan pula.
Namun Harian Kompas semakin mampu menunjukkan jati dirinya. Dengan Berbagai perubahan dan pelopor inovasi media moden.Perwajahan berbagai bentuk dengan mengkolaborasikan Tekknologi Informasi yang mengglobal.Maka di Era digitalpun menjadikan Harian Kompas semakin kreatif dan revolutif dalam memberikan kemanjaan bagi pembacanya. Maka bukan hal yang menjadi kendala bagi pembaca setia untuk selalu mengikuti perkembanganya menginjak usia 44 tahun.

Selamat Ulang tahun Kompas. Semoga semangat memperjuangkan amanat hati nurani rakyat selalu bersemai dan tumbuh sesuai visi dan misi.Memperjuangkan kepentingan rakyat marginal, miskin, tersingkirkan, tersia-siakan dan terpinggirkan menuju keadilan dan kemakmuran bangsa

Selalu memberikan berita yang berimbang tanpa terkooptasi oleh kepentingan Penguasa.Membuktikan bahwa kemampuan memilahkan dalam memberikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembaca.Sebab disinilah bentuk akurasi dan kepercayaan pembaca menjadi parameter diterimanya sebuah harian di hati rakyat
Semoga Kompas tetap eksis dan tidak meninggalkan jati dirinya, sebagai media komunikasi yang selalu setia menjadi "lidah" penyambung amanat rakyat. Hal yang sangat wajar bila pembaca memberikan apresiasi positif demi gerak lajunya perkembangan media ini yang semakin ekploratif.


FX Triyas Hadi Prihantoro
warga Epistoholik Indonesia

Thursday, June 18, 2009

Adu Janji

Surat Pembaca Kompas Jateng 18/6/09

Tidak dimungkiri janji merupakan harapan untuk menjadi lebih baik. Sebab janji mudah diucapkan namun kadang sangat sulit direalisasikan.
Ibaratnya seorang penjual pasti berkeinginan daganganya laku keras. Segala upaya dilakukan demi menggaet konsumen. Namun sebenarnya ada hukum yang tidak tertulis dan sudah menjadi kesepakatan untuk tidak saling menjatuhkan.
Demikian halnya saat para Calon Presiden (Capres), calon wakil presiden (cawapres) dan tim suksesnya saat masa kampanye. Adu janji sangat kasat mata karena memang memberi harapan bagi semua orang (rakyat).
Berbagai janji pro rakyat memang sangat potensial untuk mendulang suara. Namun perlu diingat janji haruslah ditepati. Meski sudah diadakan penandatanganan (perjanjian) sebagai kontrak politik namun rakyat harus cerdas.
Teliti dan jeli dalam menelaah janji merupakan kunci untuk menjatuhkan pilihan. Mari kita semua mulai mengajak teman, saudara dan relasi untuk mencermati janji capres dan cawapres.
Janji yang realistis dan mencerdaskan sebagai bentuk bukti bahwa kejernihan dan ketulusan nurani untuk tidak membohongi rakyat. Maka janji bukanlah hanya jargon semata sebab nantinya rakyat perlu bukti tidak sekedar adu janji.

FX Triyas Hadi Prihantoro
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta
warga epsitoholik Indonesia.